Rabu, 07 Januari 2015

,

Dibalik waktu shubuh


“Allahu akbar Allahu akbar”
“Allahu akbar Allahu akbar”
Suara azan mengalun disetiap sudut, pelosok nusantara. Angin pagi masih sayup-sayupan. Sinar merah diufuk timur, memanjang selaras garis horizontal. Fajar shodiq. Pertanda masuk waktu subuh. Kaum muslimin yang imannya melekat dalam kalbunya merasa terpanggil oleh jamuan Allah berupa sholat berjama’ah dimesjid. Ironisnya, sebagian yang lain memilih melanjutkan tidurnya, mematuhi nasehat setan “malam masih panjang”, bisik setan ditelinganya. 

WAKTU SUBUH
Kenapa sih waktu subuh terdengar begitu sakral? Sebenarnya apa sih yang membuatnya tampil beda daripada waktu-waktu lainnya?
Nah, inilah yang menjadi pokok pembahasan kita kali ini. Ada beberapa amalan yang disyariatkan diwaktu ini, namun sebagian kita masih belum mengamalkannya.
What is it?
Yups, lanjut!!

1. Waktu subuh
Banyak orang yang merasa sulit bangun diwaktu tersebut. Termasuk sebagian sobat muda muslim. What happen? Emangnya kenapa sih?. Padahal Rasulullah bersabda,
الَّلهُمَّ بَاركْ أُمَّتِيْ فِيْ بُكوْرِهَا
“YaAllah, berkahilah ummatku pada waktu paginya”  
Pasti ada rahasia terselubung dibalik doa Rasulullah diatas, “Yaa Allah berkahilah ummatku diwaktu paginya”.

Kalimat Bukuran (بُكُوْرًا) mengandung makna: “waktu yang menyingsing lebih awal, sebelum terbitnya matahari” 

Banyak manfaat yang dapat kita dapatkan diwaktu subuh, baik dari segi diniyyah maupun dari segi medis. Dari segi medis, misalnya apa yang diungkapkan oleh Abdul Hamid Dayyab, penulis buku: Fenomena temuan medis (dalam kajian al-quran), bahwa “Gas ozon (o3) mencapai kadar tertinggi pada saat fajar (subuh) dan seterusnya menurun secara bertahap sampai tingkat terendah ketika matahari terbit. Gas ozon memberikan pengaruh positif terhadap sel-sel syaraf, melancarkan proses kerja otak dan otot dimana puncak produktivitas manusia terjadi pada pagi hari”.

Yap, bagi sebagian sobat muda, mungkin terasa sulit untuk bangun diwaktu shubuh. Solusi sebenarnya hanya satu, mengubah pola tidur. Misalkan, mau bangun jam 04.00, maka mulai tidur jam 22.00. jadi sobat bisa istirahat selama 6 jam. Adapun jika mau ikut saran medis tidur selama 8 jam dalam sehari, maka lansung tidur jika semua kegiatan malam sudah selesai.

2. Sholat sunnah dua rakaat,
Alasan yang kedua, kenapa waktu subuh memiliki banyak manfaat. Karena didalamnya pula disunnahkan shilat 2 rakaat yang ganjarannya lebih baik daripada dunia dan seisinya. Seperti yang disebutkan dalam sabdanya,

رَكْعَتَانِ قَبْلَ الفَجْرِ خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيْهَا
“Dua rakaat sebelum terbit fajar (shubuh, itu lebih baik dari dunia dan seisinya” (HR. Muslim no. 725)

Terasa ringan, mudah dilafadzkan. Bahkan mungkin berulang-ulang terdengar ditelinga kita. Tapi sulit dalam perealisasiannya. Padahal kita tau bahwa ilmu yang tidak diamalkan, bagai pohon yang tidak berbuah.

3. Sholat shubuh dan fadhilah shof awal
Terdapat dalam satu hadist yang menjelaskan tentang fadhilah sholat shubuh dan shof awal. Rasulullah bersabda,

لَوْيَعْلَمُوْنَ مَافِيْ العَتَمَةِ وَالصُّبْحِ لَأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْوًا وَلَوْيَعْلَمُوْنَ مَافِيْ الصَّفِّ المُتَقَدَّمِ لَاسْتَهَمُوْا
“Seandainya manusia mengetahui (keutamaan) yang terdapat dalam sholat ‘isya dan sholat shubuh, niscaya mereka akan mendatanginya walau harus merangkak. Dan seandainya pula mereka mengetahui (keutamaan) yang terdapat pada shaf awal, niscaya mereka akan mengundi untuk mendapatkannya” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dalam redaksi yang berbeda, Rasulullah -shallallahu 'alaihi wasallam- juga bersabda,
مَنْ صَلَّى البَرْدَيْنِ دَخَلَ الجَنَّةَ
“Barangsiapa yang melaksanakan sholat di dua waktu dingin, (maka) akan masuk syurga” (HR. Muttafaqun ‘Alaihi)

Al-hafidz Ibnu Hajar mengatakan dalam kitabnya Fathul Baari, mengenai hadist diatas “Maksudnya (sholat di 2 waktu dingin) adalah sholat fajar (shubuh) dan sholat ‘Ashar. Dan Al-khotthobi juga berkata: dinamakan bardain, karena keduanya dilakukan pada waktu dingin atau sejuk, yaitu dikedua penghujung siang ketika hawa sejuk dan panas hilang”.

Selanjutnya hal kedua disebutkan dalam hadist diatas adalah “Seandainya manusia mengetahui (keutamaan) yang terkandung dalam shof awal, niscaya mereka akan mengundi untuk mendapatkannya”

Yap, disinilah terletak maziyah ummat Nabi Muhammad dan tak pernah didapatkan oleh ummat-ummat nabi sebelumnya. Keutamaan yang diberikan kepada ummat Nabi Muhammadmelebihi ummat-ummat sebelumnya. Bahkan diceritakan para ulama salaf terdahulu sangat memperhatika tentang shof awwal, bahkan diantara mereka ada yang tidak pernah ketinggalan shof awal selama 40 tahun.

4. Berdiam di mesjid sampai matahari terbit
Kalo kita mau menilik keruang lingkup yang basicnya pendidikan, misalnya dipondok-pondok pesantren hal semacam ini diwajibkan bagi seluruh pelajar ato santri. Karena kenapa? Pahala dan keutamaan yang terkandung didalamnya sangatlah agung. Seperti yang dikabarkan oleh Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wasallam-,

منْ صَلىَّ الغَدَاةَ فِيْ جَمَاعَةٍ ثُمَّ قَعَدَ يَذْكُرُاللَّهَ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ ثُمَّ صَل رَكْعَتَيْنِ كَانَتْ لَهُ كَأَجْرٍ حَجَّةٍ وَعُمْرَةٍ تَامَّةٍ تَامَّةٍ تَامَّةٍ
“Barangsiapa melaksanakan shalat fajar (subuh) berjamaah, kemudian dia tetap duduk berdzikir kepada Allah hingga terbit matahari, kemudian shalat sunnah dua rakaat, maka baginya pahala haji dan umroh, sempurna, sempurna, sempurna” (HR. Tirmidzi no. 586)

BURUAN!
Nah, tentu sobat muda tidak akan mau jika julukan “munafiqun” kepada kita kan?. Solusi efektifnya adalah dengan melaksanakan seluruh amalan yang sudah disyariatkan kepada kita, termasuk sholat shubuh salah satunya. What? Kok gitu? Kenapa munafiq?.

Karena diantara cirri-ciri orang munafiq yang dikabarkan oleh rasulullah –shallallahu ‘alaihi wasallam- adalah mereka meninggalkan sholat ‘isya dan sholat shubuh dan hanya sholat pada 3 waktu saja, dhuhur, ‘ashar dan magrib..

Rasulullah -shallallahu 'alaihi wasallam- bersabda: “Shalat terberat bagi orang-orang munafik adalah shalat isya’ dan subuh. Padahal seandainya mereka mengetahui pahala pada kedua shalat tersebut, tentu mereka akan mendatanginya walaupun harus merangkak .” (HR. Ahmad)

Karena orang-orang munafiq memperlihatkan kebaikan mereka dihadapan Rasulullah dan menyembunyikannya dibekang Rasulullah. Dan pada masa Rasulullah pula tidak terdapat penerang yang bisa nmenerangi seluruh ruangan, seperti listrik yang ada pada masa sekarang. Jadi orang-orang munafiq lebih memilih sholat diwaktu terang, seperti dhuhur dan ‘ashar supaya orang-orang bisa melihatnya dan menganggap mereka baik, padahal hati mereka busuk. Itulah orang munafiq.

Nah, tentu sobat fata tidak akan mau dikatakan sebagai seorang munafiq. Makanya bangun, laksanakan sholat shubuh dan mulai berbenah dari sekarang untuk masa depan yang lebih baik. Tinggalkan masa lalu, dan bertobat kepada Allah jika pernah meninggalkan sholat shubuh. Ok! Salam ukhuwwah fillah

-------------------------------------
Oleh: Hamdani Aboe Syuja'
Sumber: Majalah elfata, edisi 11 vol. 13 tahun 2013

0 komentar: