Selasa, 06 Januari 2015

, ,

Menggapai Ridho Allah Dihari Kemulian (Keutamaan hari jum'at)


Suatu hari dimana Nabi adam, Abul basyar diciptakan dan diwafatkan. Hari dimana Nabi Adam dimasukkan dalam syurga dan diturunkan kedunia. Pada hari itu pula hari kiamat ditegakan. Rasulullah -shallallahu 'alaihi wasallam- bersabda, “Hari paling baik dimana matahari terbit pada hari itu adalah hari jumat, pada hari itu Adam diciptakan, dan pada hari itu pula Adam dimasukkan ke dalam surga, serta diturunkan dari surga, pada hari itu juga kiamat akan terjadi, pada hari tersebut terdapat suatu waktu dimana tidaklah seorang mukmin shalat menghadap Allah mengharapkan kebaikan kecuali Allah akan mengabulkan permintannya.” (HR. Muslim no )

Dan hari yang penuh dengan kemuliaan dan keberkahan, yang terus berulang setiap satu hari dalam satu pekan. Hari dimana kaum muslimin berkumpul bersama untuk mengingat zat yang maha esa. Hari itu adalah hari lebaran kaum muslimin setiap pekannya. Itulah hari jum'at. Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Wahai kaum muslimin, sesungguhnya saat ini adalah hari yang dijadikan oleh Allah sebagai hari raya untuk kalian. Karena itu, mandilah dan kalian harus menggosok gigi.”

SUNNAH-SUNNAH DI HARI JUM'AT
- Membaca al-kahfi
Mambaca surat al-kahfi pada hari jum'at merupakan salah satu faktor untuk tidak bertemu dengan Dajjal pada hari kiamat dan juga sebagai penerang bagi seorang hamba dihari kiamat kelak.
Dari Abu Darda’, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa menghafal sepuluh ayat pertama dari surat Al Kahfi, maka ia akan terlindungi dari (fitnah) Dajjal” (HR. Muslim, no. 809)

Dan Surat al-kahfi juga salah satu sebab Allah menerangkan kuburannya kelak. Rasulullah bersabda,  "Barang siapa membaca Surat al-Kahfi pada hari Jum'at, maka Alloh akan meneranginya di antara dua Jum'at." (HR. Al-Baihaqi, 3249. Al-Hakim dalam Al-Mustadrak 2/368)

- Mandi dan melaksanakan sholat jum'at
Rasulullah menekankan dalam sabdanya tentang hukum mandi pada saat ingin melaksakan sholat jum'at
“Mandi pada hari Jum’at itu wajib bagi setiap orang yang sudah baligh. Dan hendaklah dia menyikat gigi serta memakai wewangian jika punya” (Shahih: diriwayatkan oleh Al-Bukhari no. 880 dan Muslim no. 846)

- Memperbanyak Doa
Pada hari jum'at terdapat waktu-waktu di istijabahnya doa, diantaranya adalah diantara dua khutbah, disaat sujud, di waktu dhuha dan 'ashar jum'at. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam-, “Pada hari itu terdapat satu waktu yang tidaklah seorang hamba muslim shalat berdoa memohon kebaikan kepada Allah bertepatan pada saat itu, melainkan Dia akan mengabulkannya.” Lalu beliau mengisyaratkan dengan tangannya, -yang kami pahami- untuk menunjukkan masanya yang tidak lama (sangat singkat).” (HR. Bukhari no. 893 dan Muslim no. 852)

Hadits ini berkaitan dengan salah satu keutamaan hari Jum’at di mana pada hari tersebut Allah akan mengabulkan doa orang yang meminta kepada-Nya. Doa yang dipanjatkan pada saat itu mustajab (mudah dikabulkan) karena bertepatan dengan waktu pengabulan doa. 

SYARIAT KETIKA SHALAT JUM'AT
- Diam ketika sang khatib berkhutbah
Rasulullah bersabda, “Barangsiapa yang berwudhu, lalu memperbagus wudhunya kemudian ia mendatangi (Sholat) Jum’at, kemudian (di saat khutbah) ia betul-betul mendengarkan dan diam, maka dosanya antara Jum’at saat ini dan Jum’at sebelumnya ditambah tiga hari akan diampuni. Dan barangsiapa yang bermain-main dengan tongkat, maka ia benar-benar melakukan hal yang batil (lagi tercela) ” (HR. Muslim no. 857)

- Memilih pakaian yang bagus
Hal ini kita lakukan setiap mau melaksanakan sholat dan setiap memasuki mesjid, karena kita akan bermunajat kepada Rabb yang menciptakan hari jum'at. Allah berfirman
“Hai anak adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) masjid.” (Al A’raf: 31).

- Bersegera ke mesjid
Allah Ta’ala berfirman, “Wahai orang-orang yang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat jumat, maka bersegeralah kalian kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagi kalian jika kalian mengetahui.” (QS. Al-Jumuah: 9)
Dan telah banyak hadist-hadist yang menjelaskan tentang keutamaan bersegera menuju mesjid pada hari jum'at.

- Melaksanakan sholat tahiyatul masjid (2 rakaat ketika masuk mesjid)
Dari Abu Qatadah radhiallahu 'anhu, dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, bahwa beliau bersabda, “Jika salah seorang dari kalian masuk masjid, maka hendaklah dia shalat dua rakaat sebelum dia duduk.” (HR. Bukhari no. 537 dan Muslim no. 714)

- Bersiwak serta memakai wangi-wangian
Rasulullah bersabda, “Tidaklah seseorang mandi dan bersuci semampunya pada hari Jum’at, memakai minyak rambut atau memakai minyak wangi di rumahnya kemudian keluar lalu dia tidak memisahkan antara dua orang (dalam shaff) kemudian mengerjakan shalat dan selanjutnya dia diam (tidak berbicara) jika khatib berkhutbah, melainkan akan diberikan ampunan kepadanya (atas kesalahan yang terjadi) antara Jum’atnya itu dengan Jum’at yang berikut-nya.” (shahih: diriwayatkan oleh Al-Bukhari no. 883)

PERHATIKAN!!!
- Tidak boleh mengkhususkan hari jum'at kecuali sesuai tuntunan!!
Ada satu hal yang harus kita perhatikan ketika hari jum'at menyapa kita, yaitu dilarangnya mengkhususkan hari jum'at sebagai hari-hari tertentu untuk beribadah tidak dibolehkan dalam agama, misalnya mengkhususkannya untuk berpuasa pada siangnya dan sholat lail pada malamnya. Akan tetapi jika berkelanjutan dari hari kemarin, maka tidak mengapa untuk melanjutkannya pada hari jum'at.

Dari Abu Hurairah, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Janganlah mengkhususkan malam Jum’at dengan shalat tertentu dan janganlah mengkhususkan hari Jum’at dengan berpuasa kecuali jika bertepatan dengan puasa yang mesti dikerjakan ketika itu.” (HR. Muslim)

Imam Nawawi rahimahullah berkata, “Dalam hadits ini menunjukkan dalil yang tegas dari pendapat mayoritas ulama Syafi’iyah dan yang sependapat dengan mereka mengenai dimakruhkannya mengerjakan puasa secara bersendirian pada hari Jum’at. Hal ini dikecualikan jika puasa tersebut adalah puasa yang bertepatan dengan kebiasaannya, atau ia berpuasa pada hari sebelum atau sesudahnya, atau bertepatan dengan puasa nadzarnya seperti ia bernadzar meminta kesembuhan dari penyakitnya.” (Lihat: syarh shahih muslim, 8/19)

Pembaca yang senantiasa dalam lindungannya...
Setiap pekan kita akan melewati hari jum'at. Namun, apakah yang telah kita amalkan dari sunnah-sunnah Nabi pada hari jum'at. Islam telah meletakkan dasar-dasarnya kepada pemeluknya, adakah yang mau mengamalakan dari sunnah-sunnahnya?.

Jangan menunggu jum'at depan, jangan pernah menunda waktu. Kerjakan hari ini, hari jumat........
Wallahu a'lam bisshowab

--------------------------------------
Oleh: Hamdani Aboe Syuja'
Sumber: Majalah elfata, edisi 02, vol. 04, tahun 2014. Dengan judul "Gapai mulia di hari jum'at"

0 komentar: